Minggu, 06 Januari 2013

Anisha-ku


                                                Duhai hati yang merindu
Dengarlah ungkapan jiwaku ini
Yang hendak mengurai kebenaran dan tabir suci
Dari Pemilik Keagungan . . .
Yang Maha Perkasa, Pencipta Semesta
Wahai cahaya malam
Satukanlah rindu ini dalam setiap sinarmu
Bawalah ia bersamamu
Menembus ruang tanpa massa
Ke haribaan Anisha-ku
Bunga mawar indahku
                Sungguh,
                Manusia terlalu sederhana
                Di hadapan Dia Sang Pencipta
                Segala pengetahuan di satukan
                Dari semua pemikiran
                Bukan semakin mendekati Pengetahuan-Nya
                Malah semakin menunjukkan betapa kerdil kita
                Tapi pengetahuan kita yang kedil itu
                Adalah jalan untuk mengenal-Nya
Sungguh,
Manusia terlalu sederhana
Di depan Sang Maha Pecinta
Semakin ia mengenal cinta
Semakin ia kecil dibandingkan cinta-Nya
Tapi cinta sederhana itu
Adalah jalan untuk mencinta-Nya
                Dan aku kini,
                Tengah mengurai-Mu
                Dari satu sisi yang teramat sederhana untuk-Mu
                Ya, . . . dengan rindu sederhana ini
                Atas satu ciptaan-Mu           
                Anisha, . . . rembulan yang engkau hadirkan
                Di langit indah di dalam hatiku
Ketika rindu itu menyergap
Maka ada tak terhingga rindu milik-Mu
Ketika pesona indahnya datang
Maka ada tak terhingga pesona milik-Mu
                Duhai Pemilik Semesta
                Engkau berdialog melaluinya
                Tentang indah-Mu, tentang cantik-Mu, . . .
                Damai-Mu, . . . surga-Mu,
Ijinkan aku merindu-Mu
Dengan rindu sederhana ini, . . . padanya
Ijinkan aku mencintai-Mu
Dengan cinta sederhana ini, . . . padanya

0 komentar:

Posting Komentar

 
;