Duhai hati yang
merindu
Dengarlah ungkapan
jiwaku ini
Yang hendak mengurai
kebenaran dan tabir suci
Dari Pemilik
Keagungan . . .
Yang Maha Perkasa, Pencipta
Semesta
Wahai cahaya malam
Satukanlah rindu ini
dalam setiap sinarmu
Bawalah ia bersamamu
Menembus ruang tanpa
massa
Ke haribaan Anisha-ku
Bunga mawar indahku
Sungguh,
Manusia terlalu sederhana
Di hadapan Dia Sang Pencipta
Segala pengetahuan di satukan
Dari semua pemikiran
Bukan semakin mendekati
Pengetahuan-Nya
Malah semakin menunjukkan betapa
kerdil kita
Tapi pengetahuan kita yang kedil
itu
Adalah jalan untuk mengenal-Nya
Sungguh,
Manusia terlalu
sederhana
Di depan Sang Maha
Pecinta
Semakin ia mengenal
cinta
Semakin ia kecil
dibandingkan cinta-Nya
Tapi cinta sederhana
itu
Adalah jalan untuk
mencinta-Nya
Dan aku kini,
Tengah
mengurai-Mu
Dari
satu sisi yang teramat sederhana untuk-Mu
Ya, . . . dengan rindu sederhana
ini
Atas satu ciptaan-Mu
Anisha, . . . rembulan yang
engkau hadirkan
Di langit indah di dalam hatiku
Ketika rindu itu
menyergap
Maka ada tak
terhingga rindu milik-Mu
Ketika pesona
indahnya datang
Maka ada tak
terhingga pesona milik-Mu
Duhai Pemilik Semesta
Engkau berdialog melaluinya
Tentang indah-Mu, tentang
cantik-Mu, . . .
Damai-Mu, . . . surga-Mu,
Ijinkan aku
merindu-Mu
Dengan rindu
sederhana ini, . . . padanya
Ijinkan aku
mencintai-Mu
Dengan cinta
sederhana ini, . . . padanya
0 komentar:
Posting Komentar