Teriknya sang surya
Temani perjalananku sebatang kara
Halusnya hamparan pasir
Menjadi pijakan kemana aku mengalir
Disaat
raga merasa tersiksa
Menangisi
jiwa yang merana
Aku
bertanya
Apa
yang ada disana ?
Seekor burung biru
Memberiku sebuah petunjuk
Kemana langkah kaki harus berlalu
Melewati badai yang berbagai bentuk
Siapa
itu ?
Seorang
gadis yang menangis tertunduk
Ku
berkata dalam anganku
Ingin
ku berlaku tapi bukan sebuah peluk
Ku berikan tongkat kayuku
Gadis itu memandangku
Subhanallah . . . sangat indah
Binaran air matanya
Terbias oleh pancaran sang surya
Aku
menangis dan berkata
“ikutlah denganku”
Dia tersenyum dan berkata
“biarkan aku memegang erat tongkatmu”
Dia memegang erat tongkat kayuku
Layaknya anak angsa yang tak ingin kehilangan
arahnya
Aku pegang erat tongkat kayuku
Layaknya perahu yang temukan haluannya
Kami
berjalan melewati hamparan pasir
Menemukan pijakan kemana harus mengalir
Ini bukan fatamorgana
Melainkan sebuah kisah nyata penyatuan hati
Dua insan yang berbeda
0 komentar:
Posting Komentar