Minggu, 06 Januari 2013

Fatamorgana


                                Teriknya sang surya
Temani perjalananku sebatang kara
Halusnya hamparan pasir
Menjadi pijakan kemana aku mengalir
                Disaat raga merasa tersiksa
                Menangisi jiwa yang merana
                Aku bertanya
                Apa yang ada disana ?
Seekor burung biru
Memberiku sebuah petunjuk
Kemana langkah kaki harus berlalu
Melewati badai yang berbagai bentuk
                Siapa itu ?
                Seorang gadis yang menangis tertunduk
                Ku berkata dalam anganku
                Ingin ku berlaku tapi bukan sebuah peluk
Ku berikan tongkat kayuku
Gadis itu memandangku
Subhanallah . . . sangat indah
Binaran air matanya
Terbias oleh pancaran sang surya
                Aku menangis dan berkata
“ikutlah denganku”
Dia tersenyum dan berkata
“biarkan aku memegang erat tongkatmu”
Dia memegang erat tongkat kayuku
Layaknya anak angsa yang tak ingin kehilangan arahnya
Aku pegang erat tongkat kayuku
Layaknya perahu yang temukan haluannya
                Kami berjalan melewati hamparan pasir
Menemukan pijakan kemana harus mengalir
Ini bukan fatamorgana
Melainkan sebuah kisah nyata  penyatuan hati
Dua insan yang berbeda


0 komentar:

Posting Komentar

 
;